Contoh kasus diambil pada Jones Soda dengan menggunakan media internet untuk merebut brand loyalty dari para pelanggannya. Pada masa sebelum boomingnya media internet Jones Soda memproduksi minuman ringan untuk para pelanggannya dimana customised dari produk belum diterapkan sebagai media promosi.
Keberadaan website sebagai salah satu pendukung pemasaran terlihat dari penggunaannya oleh Van Stolk untuk produk Jones Soda miliknya. Ia menyerahkan masa depan produk ke tangan pelanggan dan memulainya dengan membuka situs Jones Soda ditahun 1997. Dengan menggunakan internet ratusan saran masuk dari pelanggan dan Van Stolk dengan cepat menyesuiakan produk dengan saran yang diberikan pelanggan, bahkan nama-nama aneh seperti Whoop Ass dan MF Grape juga diambil sebagai nama produk. Memang, Jones Soda dikenal dengan rasanya yang kadang agak aneh dan diluar pakem minuman ringan. Dibulan November 2003, Jones pernah memperkenalkan minuman soda rasa Turkey dan Gravy untuk memperingati perayaan Thanksgiving. Diluar dugaan, permintaan pasar sangat banyak dan Jones soda dengan rasa Turkey dan Gravy habis dalam waktu singkat. Judul-judul rasa lain yang tak kalah uniknya juga bermunculan, seperti Chocolate Fudge; Love Potion #6 yang dikeluarkan khusus menjelang Valentine; Fu Fu Berry; Happy; Pineapple Upside Down; Berry White (tribute untuk penyanyi Barry White); Fu Cran Fu; Fun; Bada Bing!; Purple Carrot; and Lemon Drop Dead. Selain itu kutipan keberuntungan juga dihadirkan dibawah tutup botol Jones Soda, kutipan keberuntungan ini sekali lagi didapat oleh Jones Soda melalui websitenya. Selain itu Jones soda juga secara berkala mengubah foto dalam label botolnya, dan mendorong pelanggan untuk mengirimkan foto favorit mereka lewat internet dan mengizinkan orang untuk memesan12 pak soda dengan label yang costimized. Disini website dipergunakan sebagai salah satu upaya untuk menyelaraskan diri dengan konsumen (yang kebetulan adalah anak muda), disini produk berusaha untuk menjadi real dan bukan hanya mengatakan bahwa produknya merupakan produk real yang memahami konsumen. Karena kesempatan inilah, pelanggan merasa terlibat memiliki merek. Brand Cult berhasil dicapai melalui hubungan yang mendalam dengan pelanggannya. Brand Cult dapat dihubungkan dengan loyalitas pelanggan terhadap brand. Brand Loyalty merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan kepada sebuah brand. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu brand, tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke brand lain, apapun yang terjadi dengan brand tersebut. Pelanggan yang loyal biasanya akan melanjutkan pembelian brand tersebut meskipun dihadapkan pada banyak alternatif brand-brand dari produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul.
Kedepannya pelanggan yang telah terbiasa untuk mengakses website Jones Soda dan memberikan saran dan masukan dalam pembuatan produk akan terus dipakai dalam membentuk brand loyalty.
Special Note: Internet dapat membantu proses pembentukan Brand Cult ataupun brand loyalty, dengan menggabungkan strategi marketing yang jitu.
Tuesday, January 6, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
PERTAMAX, GAN !!!
Post a Comment