Pada B2C website sendiri adalah website yang dibuat untuk transaksi (jual-beli, informasi produk) produk kepada customer (end user). Kita menggunakan media internet sebagai media marketing kita. Apa kunci sukses terbaru dalam internet marketing? Jawabnya Permission Marketing. Permission marketing adalah sistem yang berjalan berdasarkan ego. Jika kita bisa memahami ini maka bisnis akan meningkat tajam.
Konsep permission marketing sangat baik bagi para pengiklan, mengingat dalam dunia yang semakin semrawut dan dengan begitu banyaknya pesan-pesan promosi, dengan strategi ini maka pesan-pesan Anda akan terkesan relevan, dan diharapkan dan juga diterima. Untuk alasan yang sama pula permission marketing sangat tepat bagi para konsumen.
Gaya Permission marketing sangat cocok bagi pelaku bisnis di Internet, mengingat bahwa media yang digunakan tidak memakan biaya, seperti amplop, cetakan, dan prangko. Beda yang lain adalah: “Kecepatan”. Jika kita mempunyai 100 daftar nama yang akan kita tawarkan sesuatu, maka dengan menggunakan surat, kita harus menulis 100X, perlu 100 perangko, 100 kertas surat, 100 amplop. Tetapi dengan Internet, dengan email kita bisa kirimkan 100 email tadi hanya dengan sekejap mata.
Dalam Internet Economy, permission marketing bisa jadi satu-satunya cara menyelamatkan kita agar pesan-pesan email Anda tidak terkubur dari hantaman spamming. SPAM Adalah mengirimkan email secara bertubi-tubi kepada orang yang tidak meminta untuk dikirimi email. Ini tidak dapat dibenarkan, bahkan sangat mengganggu.
Email Marketing: Berdasarkan permission, atau seijin dari pemilik alamat email. Jadi dengan email marketing, kita harus mempunyai ijin untuk mengirimkan email kepada daftar prospek kita.
Begini jelasnya, salah satu masalah terbesar dalam iklan adalah iklan itu menarik perhatian prospek dengan cara menginterupsi. Nah, dengan permission marketing prospek kita akan berada di titik di mana mereka punya kemauan sendiri. Maksudnya, tanpa diintrupsi dan di sela, mereka dengan sendirinya mau mempelajari apa produk kita dan apa keuntungannya. Permission marketing dapat mengubah orang yang belum dikenal menjadi teman dan teman menjadi pelanggan setia kita. Aturan pertama dan utama dalam permission marketing didasarkan pada selfishness (egoisme). Artinya, prospek mengijinkan kita untuk memasarkan produk kita pada mereka hanya jika mereka tahu apa keuntungan yang kita berikan. Dalam permission marketing ada tantangan yang wajib kita taklukkan. Kita harus membujuk pelanggan agar secara sukarela memberikan perhatian pada kita. Dan beritahu mereka sedikit tentang perusahaan kita, lalu berikan penawaran yang menguntungkan mereka. Kemudian biarkan mereka menceritakan tentang diri mereka. Selanjutnya beri kesempatan pada mereka untuk tahu lebih banyak informasi tentang perusahaan kita. Seiring waktu, mereka dengan sendirinya ingin tahu apa yang akan kita ucapkan. Itulah sebabnya permission marketing berjalan mengalir tanpa interupsi. Perhatian prospek memang harus tetap kita rebut. Dan sekali kita mendapatkannya, kita akan menjalin proses saling belajar bersama mereka, dan kemudian terciptalah suatu kepercayaan.
Di bawah ini adalah empat aturan permission marketing :
1. Prospek harus memberikan ijin. Jika tidak, kita tidak boleh melakukan penawaran.
2. Permission itu selfish (egois). Prospek kita akan memberi ijin pada kita hanya jika mereka melihat dengan jelas bahwa ada keuntungan dalam penawaran kita.
3. Permission dapat ditarik kembali. Prospek kita boleh menarik ijin mereka kapanpun mereka mau. Tapi, jika interaksi kita dengan mereka bagus, kita tidak akan kehilangan ijin mereka.
4. Permission tidak dapat ditransfer. Jika Tuan A tidak mau menerima email kita sedang Ny A mau, kita tidak bisa menukar keinginan itu bukan. Begitu juga dengan permission marketing. Hanya orang yang mau kita kirimi email saja yang bisa kita kirimi email.
Kenapa pemission marketing masuk akal pada B2C? Sekarang ini, orang-orang mempunyai uang untuk dibelanjakan pada produk atau jasa, tetapi mereka tidak punya waktu untuk mengevaluasi penawaran kita dan mengetahui bahwa kita bisa dipercaya. Itulah sebabnya online marketing sangat kuat. Gunakan email untuk berkomunikasi sesering mungkin. Untuk mendapatkan ijin ini, kita harus ingat bahwa internet bukanlah televisi. Internet adalah direct mail tanpa perangko. Internet memungkinkan kita untuk membuat hubungan yang kaya.
Ketika prospek menerima email dari kita, dimana kita memberikan ’sesuatu’ kepada prospek maka prospek secara psikologis akan kenal dan senang kepada kita, prospek merasa berhutang. Karena kita berikan gratis. Nah bila kita lakukan lagi dan lagi, 3 hari sekali, maka secara psikologis, prospek akan semakin tidak enak dengan kita, semakin percaya dan semakin dekat. Sehingga bila kita kemudian merekomendasikan sebuah produk kepada prospek. Maka, jika produk tadi cocok dengan problem prospek, maka prospek akan dengan senang hati membeli dari kita. INI adalah pelajaran sejuta dollar! Dan ini juga: “Orang hanya membeli sesuatu kepada orang yang dia percaya dan dia suka”. Berikutnya: “Di Internet 98% Orang membeli sesuatu tidak pada kali pertama melihat penawaran tersebut, melainkan sampai 7X pemaparan” Inilah kelebihan internet.
Tujuan keseluruhan dari email marketing adalah untuk membangun suatu kemitraan antara suatu organisasi dengan para customer di mana kedua belah pihak mendapatkan manfaat timbal balik dari pertukaran informasi ini. Program email marketing yang berhasil adalah program yang memenuhi kedua tujuan dari organisasi tersebut maupun kebutuhan dan keinginan dari para customer.
Kesimpulannya adalah Permission Marketing pada B2C website kita harus membuat :
1. Prospek kita harus merasa nyaman dengan bentuk format yang kita email.
2. Kita tetap mendapatkan attention dari customer untuk bisa mendapatkan ijin untuk mempromosikan produk kita
3. Menciptakan hubungan bisnis yang baik
4. Campaign delivery yaitu kita mengatur jadwal, kepercayaan konsumen dan email automatisasi untuk menjamin keberhasilan dati promosi yang dijalankan oleh perusahaan.
5. Response tracking juga harus tetap diperhatikan, kecepatan waktu respond pembelian yang dilakukan oleh konsumen menentukan berapa banyak email yang harus dikirimkan agar program promosi yang dijalankan dapat berhasil.
6. Dapat menghemat pengeluaran perusahaan
Wednesday, January 14, 2009
Tuesday, January 6, 2009
JONES SODA
Contoh kasus diambil pada Jones Soda dengan menggunakan media internet untuk merebut brand loyalty dari para pelanggannya. Pada masa sebelum boomingnya media internet Jones Soda memproduksi minuman ringan untuk para pelanggannya dimana customised dari produk belum diterapkan sebagai media promosi.
Keberadaan website sebagai salah satu pendukung pemasaran terlihat dari penggunaannya oleh Van Stolk untuk produk Jones Soda miliknya. Ia menyerahkan masa depan produk ke tangan pelanggan dan memulainya dengan membuka situs Jones Soda ditahun 1997. Dengan menggunakan internet ratusan saran masuk dari pelanggan dan Van Stolk dengan cepat menyesuiakan produk dengan saran yang diberikan pelanggan, bahkan nama-nama aneh seperti Whoop Ass dan MF Grape juga diambil sebagai nama produk. Memang, Jones Soda dikenal dengan rasanya yang kadang agak aneh dan diluar pakem minuman ringan. Dibulan November 2003, Jones pernah memperkenalkan minuman soda rasa Turkey dan Gravy untuk memperingati perayaan Thanksgiving. Diluar dugaan, permintaan pasar sangat banyak dan Jones soda dengan rasa Turkey dan Gravy habis dalam waktu singkat. Judul-judul rasa lain yang tak kalah uniknya juga bermunculan, seperti Chocolate Fudge; Love Potion #6 yang dikeluarkan khusus menjelang Valentine; Fu Fu Berry; Happy; Pineapple Upside Down; Berry White (tribute untuk penyanyi Barry White); Fu Cran Fu; Fun; Bada Bing!; Purple Carrot; and Lemon Drop Dead. Selain itu kutipan keberuntungan juga dihadirkan dibawah tutup botol Jones Soda, kutipan keberuntungan ini sekali lagi didapat oleh Jones Soda melalui websitenya. Selain itu Jones soda juga secara berkala mengubah foto dalam label botolnya, dan mendorong pelanggan untuk mengirimkan foto favorit mereka lewat internet dan mengizinkan orang untuk memesan12 pak soda dengan label yang costimized. Disini website dipergunakan sebagai salah satu upaya untuk menyelaraskan diri dengan konsumen (yang kebetulan adalah anak muda), disini produk berusaha untuk menjadi real dan bukan hanya mengatakan bahwa produknya merupakan produk real yang memahami konsumen. Karena kesempatan inilah, pelanggan merasa terlibat memiliki merek. Brand Cult berhasil dicapai melalui hubungan yang mendalam dengan pelanggannya. Brand Cult dapat dihubungkan dengan loyalitas pelanggan terhadap brand. Brand Loyalty merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan kepada sebuah brand. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu brand, tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke brand lain, apapun yang terjadi dengan brand tersebut. Pelanggan yang loyal biasanya akan melanjutkan pembelian brand tersebut meskipun dihadapkan pada banyak alternatif brand-brand dari produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul.
Kedepannya pelanggan yang telah terbiasa untuk mengakses website Jones Soda dan memberikan saran dan masukan dalam pembuatan produk akan terus dipakai dalam membentuk brand loyalty.
Special Note: Internet dapat membantu proses pembentukan Brand Cult ataupun brand loyalty, dengan menggabungkan strategi marketing yang jitu.
Keberadaan website sebagai salah satu pendukung pemasaran terlihat dari penggunaannya oleh Van Stolk untuk produk Jones Soda miliknya. Ia menyerahkan masa depan produk ke tangan pelanggan dan memulainya dengan membuka situs Jones Soda ditahun 1997. Dengan menggunakan internet ratusan saran masuk dari pelanggan dan Van Stolk dengan cepat menyesuiakan produk dengan saran yang diberikan pelanggan, bahkan nama-nama aneh seperti Whoop Ass dan MF Grape juga diambil sebagai nama produk. Memang, Jones Soda dikenal dengan rasanya yang kadang agak aneh dan diluar pakem minuman ringan. Dibulan November 2003, Jones pernah memperkenalkan minuman soda rasa Turkey dan Gravy untuk memperingati perayaan Thanksgiving. Diluar dugaan, permintaan pasar sangat banyak dan Jones soda dengan rasa Turkey dan Gravy habis dalam waktu singkat. Judul-judul rasa lain yang tak kalah uniknya juga bermunculan, seperti Chocolate Fudge; Love Potion #6 yang dikeluarkan khusus menjelang Valentine; Fu Fu Berry; Happy; Pineapple Upside Down; Berry White (tribute untuk penyanyi Barry White); Fu Cran Fu; Fun; Bada Bing!; Purple Carrot; and Lemon Drop Dead. Selain itu kutipan keberuntungan juga dihadirkan dibawah tutup botol Jones Soda, kutipan keberuntungan ini sekali lagi didapat oleh Jones Soda melalui websitenya. Selain itu Jones soda juga secara berkala mengubah foto dalam label botolnya, dan mendorong pelanggan untuk mengirimkan foto favorit mereka lewat internet dan mengizinkan orang untuk memesan12 pak soda dengan label yang costimized. Disini website dipergunakan sebagai salah satu upaya untuk menyelaraskan diri dengan konsumen (yang kebetulan adalah anak muda), disini produk berusaha untuk menjadi real dan bukan hanya mengatakan bahwa produknya merupakan produk real yang memahami konsumen. Karena kesempatan inilah, pelanggan merasa terlibat memiliki merek. Brand Cult berhasil dicapai melalui hubungan yang mendalam dengan pelanggannya. Brand Cult dapat dihubungkan dengan loyalitas pelanggan terhadap brand. Brand Loyalty merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan kepada sebuah brand. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu brand, tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke brand lain, apapun yang terjadi dengan brand tersebut. Pelanggan yang loyal biasanya akan melanjutkan pembelian brand tersebut meskipun dihadapkan pada banyak alternatif brand-brand dari produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul.
Kedepannya pelanggan yang telah terbiasa untuk mengakses website Jones Soda dan memberikan saran dan masukan dalam pembuatan produk akan terus dipakai dalam membentuk brand loyalty.
Special Note: Internet dapat membantu proses pembentukan Brand Cult ataupun brand loyalty, dengan menggabungkan strategi marketing yang jitu.
Subscribe to:
Posts (Atom)